Jakarta - Gereja Katolik Indonesia baru-baru ini menggelar Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia V (SAGKI V) dengan tema "Berjalan Bersama Sebagai Peziarah Pengharapan". Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada tanggal 3-7 November 2025.
SAGKI V ini diikuti oleh berbagai perwakilan dari keuskupan-keuskupan di Indonesia, termasuk uskup, imam, suster, dan kaum awam. Dalam salah satu sesi diskusi, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok round table untuk berbagi dan berdiskusi tentang berbagai persoalan yang dihadapi oleh gereja dan masyarakat.
Round table no. 13, yang terdiri dari 7-8 orang perwakilan dari berbagai keuskupan, membahas tentang persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh gereja Katolik Indonesia.
Peserta round table no. 13 terdiri dari :
1. Mgr. Petrus C. Mandagi, MSC (Uskup Keuskupan Agung Merauke)
2. RD. Thomas Julivadistanto (Keuskupan Ruteng)
3. Bpk. Yohanes S. Budisantosa (Keuskupan Ketapang)
4. Bpk. Melky (Keuskupan Palembang)
5. Ibu Theresia (Keuskupan Padang)
6. Ibu Yuliana Fondasoya Lilistian (Keuskupan Sintang)
7. Sdri. Dian (Keuskupan Palangkaraya)
Mgr. Petrus C. Mandagi, MSC, Uskup Keuskupan Agung Merauke, yang mendampingi kelompok ini, menyerukan pentingnya cinta dan pengharapan dalam menjalankan misi gereja.
"Cinta mengalahkan segalanya dan pengharapan tidak pernah mengecewakan," kata Mgr. Petrus. Ia juga menekankan pentingnya gereja Katolik untuk melakukan "critical collaboration" dengan pihak-pihak yang berkompeten untuk menangani persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
RD. Thomas Julivadistanto, dari Keuskupan Ruteng, menyatakan bahwa persoalan dan tantangan yang menjadi topik diskusi pada SAGKI V termasuk korupsi, kerusakan lingkungan hidup, ketidakadilan gender, budaya kekerasan, dan intoleransi.
Bapak Yohanes S. Budisantoso, peserta utusan awam SAGKI V, berharap bahwa kegiatan ini dapat menghasilkan arah haluan gereja Katolik Indonesia untuk 5 tahun yang akan datang.
Dengan demikian, SAGKI V menjadi ajang penting bagi gereja Katolik Indonesia untuk berjalan bersama sebagai peziarah pengharapan dan mewujudkan hidup bersama yang damai di tengah berbagai macam persoalan yang ada.
Penulis: Yuliana Fondasoya Lilistian
Editor: Tinus Victoria
إرسال تعليق