Sintang, Kalbar - Hasil investigasi LSM Somasi menemukan fakta beberapa proyek tender di beberapa instansi di kabupaten Sintang banyak terjadi kejanggalan dan yang paling parah adalah terjadi jual beli paket proyek antar kontraktor, hal tersebut mengundang tanda tanya dimasyarakat, sehingga yang terjadi adalah pembangunan tidak sesuai dengan mutu karena sudah banyak pengurangan akibat potongan kerugian dan pastinya akan mencari untung bagi para kontraktor, akibatnya proyek gagal karena dianggap sudah dikorupsi duluan sebelum pekerjaan, hal inilah yang disoroti oleh LSM Somasi atas dugaan terjadi jual beli paket proyek jembatan Jetak dan Nanga Payak kabupaten Sintang, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya.
Viralnya pemberitaan dibeberapa media sebelumnya, kemudian tim media mencari informasi melalui kerjasama investigasi agar bisa membuka secara terang benderang bagaimana sebenarnya kisruh tersebut.
Dari hasil investigasi Tim Media untuk sementara hasil yang didapat dan tetap merujuk dari kedua berita viral tersebut dapat tersusun sebagai berikut :
Fakta bahwa memang terjadi sedikit kesalahan teknis pelaksanaan tender akibat intervensi oknum PPK di BPBD Sintang. Fakta terjadi dugaan intervensi Anggota DPRD Kabupaten Sintang dari Partai PKB, hal tersebut ada beredarnya video yang disebarkan oleh anggota DPRD tersebut "Semua bisa diatur, sesuai porsi" katanya.
Fakta terjadi jual beli paket hasil tender tersebut terbukti dari beralihnya pengelolaan pekerjaan diantara Tim pendukung Pejabat Eksekutif Nomor 2 di Kabupaten Sintang ke simpatisan Partai Nasdem Kabupaten Sintang dan hal tersebut terbukti dari fakta-fakta lapangan dari percakapan yang diperoleh tim LSM Somasi dan media.
Saat dihubungi anggota DPRD kabupaten Sintang Santosa beberapa waktu lalu mengatakan bahwa " ya bang tu urusan Pokja dan PPK dan KABAN BPBD urusan lelang dll bang"
"Saya pun nda faham apa permasalahannya bang, mungkin sidak berebut proyek tu, Ada yg kalah lalu ga terima bisa jadi gitu," katanya.
Sementara itu ketua LSM Somasi mengatakan tetap akan fokus Investigasi bersama Tim Media dan masih tetap berlanjut untuk menelusuri, terutama untuk fokus pada data-data nilai mark up yang belum didapatkan sepenuhnya. Jum'at (26/9/2025)
Dikatakannya bahwa Tim Investigasi akan berupaya secepatnya mengungkap aroma busuk ini untuk diketahui masyarakat dan informasi bagi Aparat Penegak Hukum yang berwenang, serta akan mempersiapkan berkas-berkas untuk disampaikan kepada penegak hukum, ujar Arbudin ketua LSM Somasi.
Sementara PPK BPBD dan Kaban BPBD kabupaten Sintang tidak merespon saat dihubungi wartawan melalui WhatsApp dan kemudian mendatangi kantornya tapi tidak ketemu karena kata staf di kantor mengatakan bahwa beliau mungkin dinas luar atau belum datang, katanya.
(Tinus Victoria dan Tim LSM Somasi)
إرسال تعليق