Warga Kecewa Dengan PT SAM Telah Memutus Dan Merusak Jalan Dan Jembatan Akses Menuju Kebun Masyarakat

Sintang, Kalbar - Masyarakat Dusun sandung desa Simba raya kecamatan Binjai kabupaten Sintang mengeluh karena akses jembatan dan jalan menuju kebun masyarakat dirusak oleh pihak perusahaan PT SAM yang berada dilokasi dekat pabrik perusahaan.

Ketika awak media mencoba menelusuri di lapangan atas keluhan warga, ternyata jembatan dan jalan yang menjadi akses aktivitas masyarakat tersebut sudah dibongkar oleh alat berat perusahaan, padahal awalnya dari manajemen PT SAM tidak akan menutup akses tersebut dan tetap dipertahankan, tapi kenyataannya pihak perusahaan ingkar janji, ucap salah satu warga Simba raya kesal pada awak media pada Sabtu (29/11/2025) 

Menurut Warga Pemilik Lahan mengatakan Kejadian tersebut terjadi pada 28 november 2025 lalu, Dimana PT SAM Merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang Perkebunan Kelapa Sawit  dengan Sengaja Ingkar Janji, awalnya saya dengan Humas PT SAM sepakat bahwa jalan menuju lahan saya tidak akan diputus/portal oleh perusahaan walau tidak memiliki perjanjian Notulen, karena kita berfikir bahwa perusahaan tidak akan berbuat yang akan merugikan masyarakat, namun seirng waktu ada pergantian pimpinan perusahaan PT SAM tiba tiba saja jalan ke lahan perkebunan saya diputuskan secara sepihak tanpa sepengetahuan kami,  Perusahaan telah membohongi kami, sehingga kami sangat dirugikan karena Buah Sawit yang berada di lahan kita saar ini kesulitan  untuk di lansir atau di jual karena akses jalan sudah terputus oleh Perusahaan PT.SAM, jelas Ina.

"Jalan dan Jembatan  itulah yang menjadi akses utama secara turun temurun juga untuk melangsir Buah tetapi Jembatan sudah di bongkar oleh PT. SAM dan saya berfikir kenapa PT. SAM begitu Kejam terhadap warga, padahal kita tak pernah mengganggu apalagi merusak lahan Perusahaan, sementara jembatan dan jalan  tersebut kami rawat sendiri dengan baik",  ungkap Ina.pada 29/11/2025 di duaun Sandung dengan nada kecewa.

"Jalan dan jembatan tersebut sudah turun temurun digunakan untuk keperluan kegiatan masyarakat ketika mengelola lahan miliknya sebelum perusahaan ada sekarang ini, tapi ternyata pihak perusahaan PT SAM tanpa koordinasi dan dilakukan sepihak telah memutus akses jalan dan jembatan bahkan membongkar jembatan serta membuat parit sehingga akses terputus tampa ada solusi, ini sangat kejam sekali dengan keputusan sepihak manajemen PT SAM terhadap masyarakat, karena dipastikan warga yang punya kebun tidak bisa mengeluarkan hasil buah, padahal hasil kebun yang kita miliki di jual juga dengan perusahaan." Ujarnya.

"Kami sebagai warga tidak pernah mempermasalahkan kegiatan perusahaan dalam pekerjaannya, baik itu pembuatan parit karena untuk kelancaran saluran air, tetapi tolong perhatikan jembatan dan jalan sebagai akses masyarakat ke kebunnya dan berharap pengertian dari pihak perusahaan untuk membuatnya kembali, mengingat tidak ada akses menuju kebun yang terdekat, adapun akses ke jalur yang lain sangat jauh sekali berkilo-kilo jarak nya dan masyarakat terpaksa harus melewati jalan blok yang sangat rusak parah seperti kubangan babi, untuk mengeluarkan hasil panen nya" terangnya.

Warga berharap pemerintah memperhatikan keluh kesah masyarakat, karena menyangkut hajat hidup untuk kelangsungan usaha dan kesejahteraan masyarakat.

" Kemana lagi kami mengadu, jika bukan pemerintah yang bisa berkoordinasi dengan pihak-pihak terutama kepada perusahaan, padahal kehadiran perusahaan ditengah-tengah masyarakat adalah bertujuan membantu dan mensejahterakan rakyat, tapi kenyataannya malahan membuat masyarakat sengsara", ujarnya.

Warga juga mengutip pernyataan Wakil gubernur Kalimantan Barat Bapak Krisantus yang menyoroti perusahaan-perusahaan agar tidak menyengsarakan masyarakat tetapi kehadiran perusahaan ditengah-tengah masyarakat adalah bertujuan untuk memberikan manfaat dan kemudahan-kemudahan serta harus lebih banyak sosialnya, ucapnya. 

Sementara itu media masih menunggu klarifikasi dari pihak perusahaan untuk memperoleh jawaban lebih lanjut lagi.
(red/tim) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama