Klarifikasi Warga Dan Hasil Tim Investigasi Adanya longsor Akibat Tambang Rakyat Di Nanga Tempunak, Ini penjelasannya?

Sintang, Kalbar - Sempat di beritakan beberapa waktu lalu tentang Tanah longsor di depan Madjid maupun rumah warga di desa Nanga Tempunak kecamatan tempunak kabupaten Sintang propinsi Kalimantan Barat, yang disebabkan adanya pertambangan emas, adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan, hal tersebut setelah tim investigasi independen melakukan cek langsung di lapangan, Sabtu (8/11/2025).
Pertemuan tim investigasi dan kades serta tokoh masyarakat 

Yang diberitakan sebelumnya berbeda dengan yang sebenarnya dilapangan karena lokasi tambang rakyat dan rumah penduduk berbeda wilayah di desa Nanga Tempunak, karena lokasi kerja tambang rakyat berada di dusun Tanjung keramat di seberang desa Nanga Tempunak.

Agus warga Nanga Tempunak menjelaskan bahwa mengenai tempat ibadah (masjid) atau rumah penduduk yang tanahnya hampir longsor di depan jalan desa tersebut adalah sudah terjadi sangat lama sekali dan sampai hari ini diterbitkan berita bahwa kejadian bukan akibat adanya tambang rakyat karena tambang rakyat baru dimulai beberapa hari ini, sedangkan untuk tanah yang longsor sudah terjadi puluhan tahun lalu, jadi tidak benar jika disebabkan akibat adanya tambang rakyat, serta wilayah dusun juga sudah berbeda dengan lokasi tambang, jelasnya.

Sementara kades Nanga Tempunak Safaruddin saat ditemui media dan tim investigasi independen di desa Nanga Tempunak kecamatan tempunak, Sabtu (8/11/25) menjelaskan bahwa tentang adanya tanah longsor seperti yang diberitakan adalah tidak benar, karena terjadi tanah amblas tersebut sudah terjadi puluhan tahun lalu, sedangkan saat sekarang tidak ada, ujarnya.

"Kita lihat sendiri di lapangan, baik tempat ibadah maupun rumah-rumah warga sudah seperti ini ya, udah bertahun-tahun kejadian tanah amblas dan bukan karena ada tambang emas, kita ketahui juga bahwa kerja tambang baru masuk beberapa hari ini, dan lokasinya juga berbeda dengan wilayah sini", ujar Sarifudin kades Nanga Tempunak.

Sarifudin juga menjelaskan Mengenai surat himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah Desa Nanga Tempunak adalah sekedar himbauan tapi bukan berarti melarang masyarakat kerja tambang emas, serta bukan juga mengijinkan, karena selaku pemimpin wilayah tetap mengakomodir semua masyarakat, terangnya.

Andreas panglima ASAP didampingi oleh Agustinus Ketum SABER, Romolo dan Dedi Syeh dari tim investigasi independen saat sidak di lapangan untuk cek fakta tidak ditemukan adanya longsor di desa Nanga Tempunak, sehingga 
diberitakan sebelumnya sangat tidak sesuai dengan fakta, sehingga Klir sudah hasilnya.

"Ya ya sudah Klir ya, jadi masyarakat jangan membuat gaduh, serta jangan ada lagi yang menggangu aktivitas masyarakat yang sudah sangat kondusif ini dan jika ada hal-hal yang merugikan masyarakat, silahkan sampaikan dengan kami untuk dibahas bersama untuk mencari solusi yang terbaik demi kenyamanan dan keamanan masyarakat semuanya., ujar Andreas. 

"Adanya tambang emas Masyarakat Tempunak Manfaatkan hasil Tambang Emas untuk Pembangunan Desa untuk menambah pendapatan desa dan mempermudah percepatan pembangunan, karena memanfaatkan hasil tambang emas untuk membangun infrastruktur desa". Hal ini disampaikan oleh Andreas, Panglima ASAP, dalam klarifikasi terkait tuduhan longsor akibat tambang rakyat.

Andreas menjelaskan bahwa hasil tambang emas telah digunakan untuk membangun jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya di Dusun Tanjung Keramat. "Masyarakat Tempunak telah merasakan dampak positif dari tambang emas, seperti pembangunan rumah adat atau rumah betang, dan rencana pembuatan lanting untuk tambat perahu," ujarnya.

Andreas menekankan bahwa tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa tambang emas telah menyebabkan longsor dan kerugian bagi masyarakat. "Justru, hasil tambang emas telah membantu masyarakat membangun daerahnya sendiri karena keuangan desa dan anggaran dari pemerintah kabupaten tidak ada," tambahnya.

Andreas berharap bahwa masyarakat dapat memahami bahwa tambang emas telah membawa manfaat bagi daerah mereka. "Kami berharap masyarakat dapat terus mendukung kegiatan tambang emas yang telah membawa kemajuan bagi Kecamatan Tempunak," ujarnya.

Dengan demikian, Andreas mengajak masyarakat untuk tidak lagi ribut tentang masalah tambang emas di Kecamatan Tempunak dan fokus pada pembangunan daerah yang berkelanjutan. Tutup Andreas Panglima Asap. (tns/*) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama