Dugaan Mark up Proyek Di Kabupaten Sintang Kasus Tender Terus Bergulir

Sintang, Kalbar - Dugaan Kasus tender proyek bermasalah di BPBD Kabupaten Sintang yang viral dan heboh di masyarakat beberapa waktu lalu sempat menjadi tanda tanya besar,  pasalnya karena terkait ada nama beberapa pejabat penting di kabupaten Sintang terutama dinas terkait seperti PPK, serta ada keterlibatan Anggota DPRD Kabupaten Sintang dari fraksi PKB dan bahkan ada dugaan keterlibatan pejabat utama yaitu plat KB 2 Sintang.
Arbudin ketua LSM SOMASI yang sempat diwawancarai oleh media beberapa waktu lalu sempat menyoroti dan mempertanyakan sistem tender proyek di BPBD kabupaten Sintang yang dianggap ada permainan pejabat dan bahkan ada orang nomor 2 yang ikut diduga terlibat bermain, bahkan ada oknum anggota DPRD kabupaten Sintang, sehingga akan melaporkan kasus ini ke Polda Kalimantan Barat dan kejaksaan Tinggi Kalbar.

Kemudian Di akhir pekan kemarin media kembali bertemu Arbudin di kediamannya untuk mempertanyakan kembali masalah kedua paket pekerjaan tender tersebut, serta tindak lanjut yang akan disoroti dugaan mark up tender proyek tersebut, Minggu (21/9/29/2025).

Menurut Ketua LSM Somasi bahwa kasus ini sudah dikonsultasikan ke aparat penegak hukum minggu lalu dan sedang dipelajari, katanya.

Ia mengatakan, "ada informasi yang kita dapat dari perkembangan saat ini, yaitu telah terjadi penarikan uang muka 30%. Kemudian dari informasi sepihak telah terjadi jual beli paket di bawah tangan" ungkapnya.

Atas dugaan keterlibatan pejabat dan permainan dalam tender proyek tersebut menjadi perhatian serius LSM Somasi untuk menyikapinya.
" Ya kita lihat dalam perkembangan lapangan saat ini dan memantau kondisi yang berjalan, ada Indikasinya kedua paket tersebut sarat mark up, maka terjadi perebutan tender, intervensi oknum pihak legislatif dan eksekutif serta terjadinya jual beli paket di bawah tangan", ujar Arbudin ketua LSM SOMASI.

Ditegaskan Ketua LSM SOMASI bahwa kasus ini akan disampaikan lagi ke aparat penegak hukum untuk ditindak lanjuti serta akan terus mengawal kasus ini, ujar Arbudin.

Media berusaha menghubungi wakil Bupati Sintang dan kepala BPBD kabupaten Sintang melalui WhatsApp tapi belum ada balasan dan tidak ada respon sama sekali. (nus)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama