Tambang Emas Ilegal Semakin Menjadi-jadi, APH Tidak Berkutik Oleh Para Pekerja PETI

Sanggau, Kalbar - Makin marak nya pertambangan emas tanpa ijin seakan-akan tidak takut dengan UU PETI dan APH, seperti PETI di semarangkai kabupaten Sanggau, semakin di beritakan semakin tidak ada tindakan yang di lakukan APH setempat,seakan akan sengaja di pelihara,

Apakah Tambang Emas Illegal di Desa Semerangkai Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat itu sengaja dipelihara oleh Oknum penegak hukum di kabupaten Sanggau atau Polda Kalbar atau ada bekingan di mabes Polri. Pertanyaan ini layak dilayangkan sebab Tambang Emas Illegal di Desa Semerangkai sampai hari ini masih saja beroperasi dengan lancar pada hari Senin (21/4/2025)

UU PETI sudah jelas, apakah hanya buat pajangan atau UU tersebut hanya berlaku buat yang tidak melakukan setoran atau upeti kepada APH, sedangkan yang melakukan pembayaran atau uang keamanan di biarkan

Bahkan para Media yang memberitakan sering mendapatkan teror dari preman yang membekingi PETI bahkan dari Oknum oknum intansi yang memegang kekuasaan,

Ini semuanya karena setoran PETI sangat mengiurkan,dimana setoran dari setiap set peti puluhan juta, seperti di semarangkai kecamatan Sanggau Kapuas kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.

Tampak Diperkirakan ratusan set PETI di wilayah Semerangkai dibantaran Sungai Kapuas dengan santai beroperasi, dan kejadian ini semakin memperkuat Dugaan bahwa Aparat penegak hukum Mulai dari tingkat Polsek, Polres, Polda Kalbar, hingga Bapak Kapolri  terlibat dalam pembagian uang setoran dari 33 juta rupiah, bagaimana tidak faktanya pata pekerja tambang emas illegal di semerangkai tetap beroperasi dan kebal hukum tanpa ada tindakan dari aparat Kepolisian Kalimantan Barat.

Gencarnya pemberitaan di berbagai media online soal Tambang emas Illegal di Desa Semeramgkai bukan mengurungkan niat para pekerja untuk berhenti, namun semakin memperkokoh pondasi para penambang illegal karena  pada sebelumnya telah mencuat uang sogok sekitar 33 juta per set dan bahkan kita menduga uang tersebut mengalir ke aparat penegak hukum di Polda kalbar sesuai dengan berita yang terbit beberapa hari lalu di beberapa media online.

Dan sebagai “Warning” juga bagi Aparat Penegak Hukum dan mempertanyakan kredibilitasnya, bahkan bisa saja semakin memperburuk citra kepolisian Republik Indonesia(tim/red) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama