Sintang, Kalbar - Masyarakat kecamatan ketungau Hulu kabupaten Sintang mengeluhkan harga minyak BBM mahal ditingkat pengecer, berkisaran harga 15 ribu rupiah sampai 16 ribu rupiah satu liter, padahal menurut warga ada SPBU tapi dipasaran tingkat pengecer masih menjual harga tinggi sekali.
Informasi yang dihimpun dilapangan bahwa SPBU nomor 66786 005 Kecamatan Ketungau Hulu Senaning kabupaten Sintang nama pemiliknya Dedek dan menurut para pengecer sudah membeli dengan harga tinggi, makanya kami pengecer jualnya juga mahal, kata warga yang namanya tidak mau disebutkan.
Sementara warga lainnya saat ngobrol diwarkop bersama awak media berkomentar ada dugaan kalau harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) jenis Pertalite seharga Rp 11.500 Rupiah per liternya di jual oleh SPBU tersebut, demikian kata warga senaning pada 18 Oktober 2024.
Naiknya harga Pertalite menurut warga setempat sudah berlangsung lama, sehingga memicu tingginya harga bbm pertalite di pasaran mulai dari harga Rp 14.000 hingga 16.000 Rupiah perliternya.
Informasi ini diketahui para awak media pada saat awak media ini sedang mengisi Bbm pertalite di salah satu pengecer di kecamatan ketungau hulu.
"Warga yang tidak ingin namanya dituliskan mengatakan, harga bbm pertalite sudah lama pak harga 11.500 rupiah perliter di spbu, kalau bagi kami tidak ada masalah, tapi memang agak berat sih, kami ambil perliter di spbu Rp 11.500 ditambah uang angkut, yah kami jual Rp 14.000 jadi kami ambil seribu saja pak", ungkap warga.
"Tapi kalau memang bisa ditertibkan aja pak SPBU Senaning, turunlah dari kepolisian pontianak atau sintang ini kan masyarakat sangat keberatan pak,kalau mau di usut silahkan, kita memang minta", ungkap warga lagi.
Warga masyarakat ketungau hulu meminta agar spbu senaning di usut tuntas dugaan penyelewengan Bbm bersubsidi yag dijual di atas harga het.
Dengan harga bbm pertalite Rp 11.500 di SPBU Senaning Tim awak media akan berusaha mencoba menghubungi pemilik Dedek namun belum terhubung. tersebut. (red)
إرسال تعليق