Ombudsman Jamin Dana Tapera Aman, Terjaga Dan Tak Akan Hilang

Jakarta - Ombudsman menjamin pengelolaan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) aman. Dana Tapera akan diinvestasikan ke instrumen obligasi yang berisiko rendah, sehingga dijamin tak akan ada kasus jumlahnya berkurang.

"Jadi kalau seandainya ada kekhawatiran masyarakat bahwa pengelolaan dana di Tapera sekarang ini tidak amanah, maka kami tadi sudah berdiskusi selama dua jam dan kami dapat pastikan bahwa hal itu tidak akan terjadi," ungkap anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika, di kantor BP Tapera, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Yeka menyampaikan, dana masyarakat yang dikumpulkan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) akan diinvestasikan pada deposito, surat berharga negara (SBN). Dana Tapera tidak akan diinvestasikan pada instrumen saham.  "Penempatan dana di Tapera low risk, sehingga tidak ada kasus dana hilang dana turun. Saya bisa garansi saya sudah cek semuanya," tegasnya.

Selain itu, Yeka menjamin, BP Tapera juga selama ini melakukan penempatan dana secara aman, dengan penerapan klasifikasi persyaratan yang berat bagi manajer-manajer investasinya. Menurutnya, kunci keamanan pengelolaan dana ini berada di penetapan manajer investasi.

"Oleh karena itu saya mendapatkan penjelasan baik dari manajer investasi di Tapera, bahwa ini nggak bisa sembarangan. Syaratnya harus punya sertifikasi, yang paling penting harus punya dana asset under management (AUM) di atas Rp 2,5 Triliun," jelasnya.

Pernyataan ini juga sekaligus menjawab temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang sebelumnya menyebut ada 124.960 pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) belum mendapat pengembalian dana Tapera (dahulu bernama Bapertarum) senilai Rp 567,5 Miliar. "Alhamdulillah semuanya sudah diselesaikan dalam waktu cepat tidak sampai sebulan, sudah selesai. Itu terkait masalah laporan dari kami," terangnya.

Menurut Yeka, dari temuan BPK terkait Bapertarum tersebut, kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan penarikan iuran untuk mempercepat kepemilikan rumah ini menjadi berkurang. "Ke depan melihat persoalan bahwa setelah Bapertarum ini, di Tapera perlu ada upaya mitigasi-mitigasi ke depan dalam rangka memberikan kepercayaan atau menjaga kepercayaan dari masyarakat," pungkasnya. * 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama