Demo Massa Ricuh Tidak Puas Hasil Pemilu, Polres Sintang Amankan Dan Menenangkan Massa


Mediachanel9/ Sintang, Kalbar - Buntut ketikpuasan hasil pemilu, sejumlah massa dari salah satu pasangan calon Bupati dan wakil Bupati demo menuntut KPU dibubarkan, aksi massa semakin memanas,  polisi dan massa bersitegang, bahkan sejumlah massa meneriaki ketidakpuasan hasil penghitungan suara.
Aksi massa salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati menuding KPU telah melakukan kecurangan saat pemungutan suara dan bahkan dengan menghilangkan sejumlah suara yang seharusnya calon Mereka sama dengan hasil pencoblosan.
Massa salah satu pasangan calon Bupati dan wakil Bupati merasa dirugikan, sehingga Ketidakpuasan itu mendorong massa menuntut KPU dibubarkan dan meminta Ketua Komisioner bertanggung jawab karena telah merugikan calon Mereka.

Situasi yang memanas inipun berubah menjadi rusuh yang tidak terkendali, akibat suara provokator, sehingga massa tersulut emosi dan bentrokan massa dan polisi pun tak terelakan lagi.

Aksi demo massa tersebut merupakan Gelar Simulasi Sispamkota Polres Sintang saat menggelar simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) Operasi Mantap Praja Kapuas jelang hadapi pengamanan Pilkada serentak 2024, Sabtu (24/8) Pagi di depan Mako polres Sintang.

Dengan kompleksitas pengamanan pada Pemilukada mendatang, Kapolres Sintang AKBP I Nyoman Budi Artawan, S.H., S.I.K., M.M mengatakan simulasi ini dilakukan untuk menguji kesiapan Polri dalam mengantisipasi potensi gangguan yang dapat timbul selama pelaksanaan Pilkada.

Terlebih adanya simulasi ini menurut AKBP I Nyoman Budi Artawan, dapat membantu kepolisian khususnya dalam melakukan identifikasi terhadap kelemahan yang ada sehingga dapat diatasi sebelum pemilu.

“Simulasi ini merupakan proses dari tahapan Pilkada 2024, yang menjadi bagian dari upaya Polri dalam mengantisipasi segala skenario potensi gangguan yang nantinya dapat terjadi selama pelaksanaan Pilkada” Ujar Kapolres.

“Tentunya kita berharap semuanya berjalan lancar, tapi tidak menutup kemungkinan adanya potensi gangguan sehingga kita dari Kepolisian harus mempersiapkan dan mematangkan semua kesiapan baik dari personel hingga sarana dan prasarana” Sambungnya.

Kapolres Sintang mengatakan terdapat sejumlah potensi yang dapat memicu kerawanan diantaranya seperti pertemuan masa kampanye yang berbeda parpol, penyimpangan oleh oknum, ketidakpuasan terhadap hasil hingga provokasi oleh pihak-pihak lainnya.

Dengan beragamnya potensi yang ada, Polri dituntut untuk menerapkan upaya antisipasi sedini mungkin guna menghindari terjadinya gejolak ditengah masyarakat.

“Potensi gangguan ini bisa diatasi melalui kesiapan personel dan koordinasi semua lini. Kendati kami semua berharap tidak terjadi kerusuhan, simulasi Sispamkota ini sebagai pembuktian bahwa Polri siap mengamankan pemilu 2024” Ucap Kapolres.

adapun simulasi Sispamkota terbagi menjadi beberapa skenario mulai dari tahap kampanye, masa tenang, tahap pendistribusian logistik, tahap pemungutan suara, hingga tahap penetapan hasil pemilu. (nus)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama